Propolis adalah resin keras multi komponen yang ditemukan di sarang lebah dari spesies lebah tertentu, seperti apis mellifera, yang telah digunakan secara luas sejak zaman kuno. Dokter yunani dan Romawi menggunakan propolis sebagai antiseptik, sifat anti inflamasi, anti mikroba, dan anti oksidan dari propolis.
Fakta dan Kandungan Propolis
Propolis umumnya memiliki kandungan zat dan nutrisi yang mirip dengan madu, sehingga baik digunakan untuk kesehatan dan kecantikan. Berikut ini adalah beberapa zat dan nutrisi yang terkandung di dalam propolis diantaranya :
- Karbohidrat
- Lemak
- Protein
- Magnesium
- Kalium
- Natrium
- Zat besi
- Vitamin B
- Vitamin C
- Vitamin E
Propolis juga mengandung zat lain, seperti anti oksidan polifenol dan flavonoid, serta minyak esensial.
Namun, komposisi propolis bisa berbeda-beda tergantung lokasi lebah dan tumbuhan yang digunakan untuk bersarang. Propolis yang berasal dari Eropa mungkin akan mengandung nutrisi dan zat yang sedikit berbeda dengan propolis dari Asia atau Amerika.
Manfaat Propolis Berdasarkan Penelitian Medis
Propolis biasanya terkandung di dalam madu walau kadarnya hanya sedikit. Selain itu, propolis juga sering ditemukan dalam bentuk suplemen, salep atau losion, pasta gigi, dan obat kumur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa propolis memiliki sifat anti bakteri, anti jamur, anti virus, anti radang, dan anti kanker. Hal ini membuat propolis di klaim memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, di antaranya :
1. Menyembuhkan luka di kulit
Propolis sudah digunakan sejak zaman dahulu sebagai salah satu obat untuk menyembuhkan luka di kulit, termasuk luka bakar ringan.
Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa propolis dapat mempercepa proses pemulihan luka. Hal ini berkat kandungan zat di dalam propolis yang memiliki sifat anti bakteri, anti jamur, dan anti radang.
2. Mengontrol kadar gula darah dan kolesterol
Salah satu manfaat propolis yang sudah cukup terkenal adalah mengurangi kolesterol dan gula darah. Beberapa riset menunjukkan bahwa propolis dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah terjadinya resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Selain itu, propolis juga bermanfaat untuk mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Efek ini menjadikan propolis baik dikonsumsi untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.
Sayangnya, penelitian tersebut masih terbatas pada study berskala kecil. Hingga saat ini, masih diperlukan riset lebih lanjut untuk menilai efektivitas dan keamanan manfaat propolis yang satu ini.
3. Mengatasi radang gusi
Propolis telah dimanfaatkan sejak lama untuk membersihkan gigi, gusi, dan mulut. Beberapa riset pun menunjukkan bahwa propolis dalam bentuk gel atau obat kumur terlihat dapat mencegah dan meringankan masalah radang gusi.
Ini dikarenakan kandungan zat yang memiliki efek anti bakteri dan anti radang di dalam bahan herba tersebut.
4. Meringankan nyeri dan pembengkakan pada sendi
Nyeri dan pembengkakan pada sendi, sering kali disebabkan oleh peradangan misalnya pada penyakit osteoarthritis. Penyakit ini bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan, mencukupi waktu istirahat, dan menjaga berat badan tetapi ideal.
Kondisi radang sendi, juga dipercaya dapat diatasi dengan pemakaian propolis. Meski demikian, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter bila hendak memanfaatkan propolis untuk mengobati kondisi tersebut.
5. Menghambat pertumbuhan sel kanker
Propolis memiliki senyawa anti oksidan yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Senyawa anti oksidan ini juga berperan penting dalam menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
6. Menguatkan daya tahan tubuh
Memiliki daya tahan tubuh yang kuat sangatlah penting agar tubuh tidak mudah terserang penyakit. Beberapa riset menunjukkan bahwa propolis dapat menjaga daya tahan tubuh tetap kuat, sehingga tubuh tidak mudah terserang infeksi.
Namun, belum ada study yang dapat memastikan bahwa produk herba ini efektif dan aman digunakan sebagai pengobatan atau pencegahan penyakit infeksi.
Oleh karena itu, untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat, Anda perlu melakukan cara lainnya, seperti rutin olahraga, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan kurangi stres.
7. Menjaga fungsi dan kesehatan otak
Propolis juga bermanfaat untuk kesehatan dan fungsi otak. Zat anti radang dan anti oksidan pada propolis diketahui dapat mendukung proses perbaikan jaringan saraf dan otak, serta meningkatkan daya ingat.
Beberapa riset bahkan menunjukkan bahwa konsumsi propolis terlihat dapat mengurangi risiko terjadinya pikun atau demensia.
Selain itu, propolis juga dipercaya dapat meringankan gejala atau mengurangi risiko terjadinya beberapa penyakit, seperti sariawan, tuberkulosis, kanker tenggorokan, infeksi jamur di mulut,, diare, cacingan, dan vaginitis.
Namun, perlu diingat, efektivitas dan keamanan propolis untuk mengobati penyakit tertentu masih belum dapat dipastikan dan perlu diteliti lebih lanjut.
8. Menghambat pertumbuhan sel kanker
Propolis memiliki senyawa anti oksidan yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Senyawa anti oksidan ini juga berperan penting dalam menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Propolis
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi propolis, terlebih jika Anda memiliki kondisi berikut ini:
1. Asma
Beberapa ahli percaya bahwa sejumlah bahan kimia dalam propolis dapat memperburuk asma yang Anda derita. Selain itu, jika Anda memiliki alergi terhadap produk lebah sebaiknya hindari konsumsi propolis.
2. Penyakit atau gangguan perdarahan
Jika Anda mengalami penyakit atau gangguan perdarahan, sebaiknya hindari propolis. Senyawa yang terkandung dalam propolis mungkin dapat mengganggu proses pembekuan darah, sehingga Anda bisa berisiko mengalami perdarahan.
Anda juga sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen atau produk herba yang mengandung propolis setidaknya selama 2 minggu, jika hendak menjalani operasi.
3. Ibu hamil atau menyusui
Hingga saat ini, belum banyak riset yang menunjukkan efek dan keamanan propolis pada ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu, ibu hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi propolis.
Propolis umumnya aman jika dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan yang tertera dikemasan produknya. Namun, apabila memiliki kondisi medis atau penyakit tertentu, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi propolis.
Selain itu, saat hendak membeli atau mengonsumsi propolis, pastikan bahwa produk tersebut sudah terdaftar BPOM sehingga keamanannya lebih terjamin.
Mengapa Penggunaan propolis baik untuk merawat kulit berjerawat?
Berdasarkan penelitian yang dirilis National Center of Biotechnology Information (NCBI), propolis mengandung anti peradangan, anti oksidan, dan anti bakteri yang telah terbukti efisien dalam menangani jerawat yang meradang.
Propolis dapat digunakan untuk mengobati jerawat karena anti mikroba, anti inflamasi,dan sifat penyembuhan. Sebagai akibat dari peningkatan resistensi bakteri terhadap anti biotik, penggunaan bahan alami produk menjadi alternatif untuk pengobatan topikal sebagai patologi seperti bakteri jerawat.
Salah satunya BeautieSS Skincare memilih menggunakan bahan alami propolis tersebut di salah satu produk khusus jerawatnya yaitu di I’m Out Acne Serum.
Penggunaan propolis secara topikal dan khasiatnya yaitu: Tabir Surya, anti oksidan, anti mikroba, penstabil kosmetik, dan membantu penyembuhan luka. Selain itu berikut adalah beberapa manfaat lainnya dari ingredient propolis diantaranya sebagai berikut :
- Anti Penuaan, Propolis kaya akan kandungan mineral yang penting untuk membangun kembali sel-sel kulit yang rusak. Anti oksidan yang terkandung dalam propolis juga akan membantu kulit melawan oksidan yang setiap hari merusak kulit.
- Melembabkan Kulit, Meski bisa mengontrol kelebihan minyak, propolis tidak akan membuat kulit terlihat lebih kering. Malah bisa membuat kulit menjadi lebih lembab. Untuk para BeautieSS yang punya kulit kering, propolis dapat menghidrasi kulit BeutieSS sehingga lebih lembab dan sehat.
- Mengontrol Minyak, propolis karena bisa mengontrol sabun. Minyak berlebih di wajah bisa menimbulkan jerawat dan menimbun kotoran pori-pori agar kulit lebih bersih dan terkendali.
- Mengatasi Jerawat, Bahan alami yang terkandung dalam propolis mampu membunuh berbagai bakteri jahat salah satunya yaitu bakteri penyebab timbulnya jerawat. Itulah mengapa sudah ada beberapa skin care yang terdapat propolis sebagai salah satu kandungannya.